Atap yang terpelihara
Di dalam Al-Quran, Allah mengarahkan perhatian kita pada sifat langit yang sangat menarik ;
Sifat langit telah dibuktikan dengan riset ilmiah yang dilakukan pada abad ke-20.
Atmosfer yang menyelimuti bumi mempunyai fungsi penting demi kesinambungan kehidupan. Seraya menghancurkan banyak meteor besar dan kecil yang mendekat bumi, atmosfer mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup.
Selain itu, atmosfer menyaring cahaya dari luar angkasa yang berbahaya bagi makhluk hidup. Uniknya, atmosfer membiarkan menerobos cahaya yang bermanfaat dan tidak berbahaya, seperti sinar tampak, sinar ultraviolet-dekat, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat penting bagi kehidupan. Sinar ultraviolet-dekat, yang hanya sebagian kecil dibiarkan masuk oleh atmosfer, sangat penting untuk fotosintesis tumbuuhan dan untuk pertahanan hidup semua makhluk. Mayoritas sinar ultraviolet yang kuat dari matahari disaring oleh lapisan ozon atmosfer dan hanya bagian terbatas dan penting dari spectrum ultraviolet yang mencapai bumi.
Fungsi melindungi atmosfer tidak berakhir di sini. Atmosfer juga melindungi bumi dari dingin luar angkasa yang membekukan, yaitu sekitar minus 270 derajat celcius.
Tidak hanya atmosfer yang melindungi bumi dari efek berbahaya. Selain atmosfer, Sabuk Van Allen – lapisan yang ditimbulkan oleh medan magnet bumi – juga bertindak sebagai perisai terhadap radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang secara konstan dipancarkan matahari dan bintang lain, sangat mematikan bagi makhluk hidup. Jika sabuk Van Allen tidak ada, semburan matahari – ledakan energy sangat dahsyat yang sering terjadi pada matahari – akan menghancurkan semua kehidupan di atas bumi.
Energy yang dipancarkan dari satu semburan yang terdeteksi baru-baru ini telah dihitung yang setara dengan 100 miliar kali bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah ledakan diamati bahwa jarum magnet pada kompas menunjukkan pergerakan yang tidak biasa dan 250 kilometer diatas atmosfer bumi, temperature tiba-tiba meningkat hingga 2.500 derajat celcius.
Singkatnya, sebuah system sempurna bekerja diatas bumi. Ia menyelimuti bumi yang berfungsi sebagai perisai.
Lapisan Atmosfer
Satu fakta tentang alam semesta yang diungkap dalam ayat-ayat Al-Quran adalah bahwa langit terdiri dari tujuh lapisan ;
Kata “Langit” yang memunculkan banyak ayat Al-Quran digunakan untuk memrujuk langit diatas bumi, disamping pula keseluruhan alam semesta. Mengingat arti kata ini, terlihat bahwa langit bumi, atau atmosfer terdiri dari tujuh lapisan.
Memang, saat ini diketahui bahwa atmosfer bumi terdiri dari lapisan – lapisan yang berbeda yang letaknya saling bertumpukan. Lebih jauh langit terdiri dari tujuha lapisan sebagaimana yang digambarkan Al-Quran dalam sebuah sumber ilmiah, hal ini diuraikan sebagaimana ilmu pengetahuan terkini, yakni antara lain;
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Ozonosfer
4. Mesosfer
5. Termosfer
6. Ionosfer
7. Eksosfer
Keajaiban penting lainnya dalam hal ini disebutkan dalam pernyataan “…dan Dia mewahyukan tiap-tiap langit urusannya”, pada ayat ke-12 Surat Fushshilat. Dengan kata lain , dalam ayat tersebut, Allah menyatakan bahwa Dia memberi setiap lapisan tugas sendiri-sendiri. Sesungguhnya, seperti yang dapat dilihat pada bagian sebelumnya, setiap lapisan ini mempunyai tugas-tugas vital demu keuntungan umat manusia dan semua makhluk hidup lainnya.
Langit Yang Mengembalikan
Selain itu langit juga di jelaskan dalam Al-Quran sebagai Langit yang mengembalikan seperti yang dijelaskan dalam ayat ke-11 Surat At-Thaariq ;
“Sistem Siklus” dalam terjemahan Al-Quran, juga berarti “mengirimkan kembali” atau “mengembalikan”.
Sebagaimana diketahui, atmosfer yang melapisi bumi terdiri dari banyak lapisan. Masing-masing lapisan mempunyai fungsi penting demi kelangsungan hidup. Riset telah mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini mempunyai fungsi mengembalikan material atau sinar yang mengenainya ke ruang angkasa atau kembali ke bumi. Sekarang, mari kita kaji dengan beberapa contoh fungsi “pengembalian” dari lapisan yang melingkari bumi.
Troposfer, 13-15 kilometer di atas bumi, memungkinkan uap air naik dari permukaan bumi untuk dikondensasikan dan dikembalikan ke bumi sebagai hujan.
Lapisan ozon, pada ketinggian 25 kilometer, mengembalikan sinar kosmis dan sinar ultraviolet yang berbahaya ke angkasa.
Ionosfer memantulkan siaran gelombang radio dari bumi kembali ke berbagai tempat lain di bumi, menyerupai satelit komunikasi pasif, dan dengan demikian memungkinkan komunikasi tanpa kabel, siaran radio dan televise jarak jauh.
Lapisan magnetosfer memantulkan partikel berbahaya yang dipancarkan matahari dan bintang lain kembali ke ruang angkasa sebelum menjangkau bumi.
Fakta bahwa sifat lapisan atmosfer yang baru diketahui belum lama ini telah di umumkan berabad-abad lalu dalam Al-Quran, sekali lagi menunjukkan bahwa Al-Quran adalah firman Allah.
Hal ini semakin memperkuat bahwa Al-Quran bukanlah sebuah kitab yang berisi ibadah dan muammalah melainkan sebuah kita yang menyikap seluruh alam semesta. Tinggal bagaimana kita mau mengkajinya dengan ilmu pengetahuan yang terkait. Semoga menjadi ibrah kita bersama untuk semakin mencintai Al-Quran dan senantiasa mengkaji dan mengamalkan ilmu yang terkandung didalamnya.
Di dalam Al-Quran, Allah mengarahkan perhatian kita pada sifat langit yang sangat menarik ;
“Dan Kami jadikan langit itu sebagai atao yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.”(QS. Al-Anbiya, 21-32)
Sifat langit telah dibuktikan dengan riset ilmiah yang dilakukan pada abad ke-20.
Atmosfer yang menyelimuti bumi mempunyai fungsi penting demi kesinambungan kehidupan. Seraya menghancurkan banyak meteor besar dan kecil yang mendekat bumi, atmosfer mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup.
Selain itu, atmosfer menyaring cahaya dari luar angkasa yang berbahaya bagi makhluk hidup. Uniknya, atmosfer membiarkan menerobos cahaya yang bermanfaat dan tidak berbahaya, seperti sinar tampak, sinar ultraviolet-dekat, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat penting bagi kehidupan. Sinar ultraviolet-dekat, yang hanya sebagian kecil dibiarkan masuk oleh atmosfer, sangat penting untuk fotosintesis tumbuuhan dan untuk pertahanan hidup semua makhluk. Mayoritas sinar ultraviolet yang kuat dari matahari disaring oleh lapisan ozon atmosfer dan hanya bagian terbatas dan penting dari spectrum ultraviolet yang mencapai bumi.
Fungsi melindungi atmosfer tidak berakhir di sini. Atmosfer juga melindungi bumi dari dingin luar angkasa yang membekukan, yaitu sekitar minus 270 derajat celcius.
Tidak hanya atmosfer yang melindungi bumi dari efek berbahaya. Selain atmosfer, Sabuk Van Allen – lapisan yang ditimbulkan oleh medan magnet bumi – juga bertindak sebagai perisai terhadap radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang secara konstan dipancarkan matahari dan bintang lain, sangat mematikan bagi makhluk hidup. Jika sabuk Van Allen tidak ada, semburan matahari – ledakan energy sangat dahsyat yang sering terjadi pada matahari – akan menghancurkan semua kehidupan di atas bumi.
Energy yang dipancarkan dari satu semburan yang terdeteksi baru-baru ini telah dihitung yang setara dengan 100 miliar kali bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah ledakan diamati bahwa jarum magnet pada kompas menunjukkan pergerakan yang tidak biasa dan 250 kilometer diatas atmosfer bumi, temperature tiba-tiba meningkat hingga 2.500 derajat celcius.
Singkatnya, sebuah system sempurna bekerja diatas bumi. Ia menyelimuti bumi yang berfungsi sebagai perisai.
Lapisan Atmosfer
Satu fakta tentang alam semesta yang diungkap dalam ayat-ayat Al-Quran adalah bahwa langit terdiri dari tujuh lapisan ;
“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berjehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS.Al-Baqarah 2:29)
“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiao-tiap langit urusannya”. (QS. Fushshilat, 41:12)
Kata “Langit” yang memunculkan banyak ayat Al-Quran digunakan untuk memrujuk langit diatas bumi, disamping pula keseluruhan alam semesta. Mengingat arti kata ini, terlihat bahwa langit bumi, atau atmosfer terdiri dari tujuh lapisan.
Memang, saat ini diketahui bahwa atmosfer bumi terdiri dari lapisan – lapisan yang berbeda yang letaknya saling bertumpukan. Lebih jauh langit terdiri dari tujuha lapisan sebagaimana yang digambarkan Al-Quran dalam sebuah sumber ilmiah, hal ini diuraikan sebagaimana ilmu pengetahuan terkini, yakni antara lain;
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Ozonosfer
4. Mesosfer
5. Termosfer
6. Ionosfer
7. Eksosfer
Keajaiban penting lainnya dalam hal ini disebutkan dalam pernyataan “…dan Dia mewahyukan tiap-tiap langit urusannya”, pada ayat ke-12 Surat Fushshilat. Dengan kata lain , dalam ayat tersebut, Allah menyatakan bahwa Dia memberi setiap lapisan tugas sendiri-sendiri. Sesungguhnya, seperti yang dapat dilihat pada bagian sebelumnya, setiap lapisan ini mempunyai tugas-tugas vital demu keuntungan umat manusia dan semua makhluk hidup lainnya.
Langit Yang Mengembalikan
Selain itu langit juga di jelaskan dalam Al-Quran sebagai Langit yang mengembalikan seperti yang dijelaskan dalam ayat ke-11 Surat At-Thaariq ;
“Demi langit dengan siklusnya” (QS. At Thaariq, 86:11)
“Sistem Siklus” dalam terjemahan Al-Quran, juga berarti “mengirimkan kembali” atau “mengembalikan”.
Sebagaimana diketahui, atmosfer yang melapisi bumi terdiri dari banyak lapisan. Masing-masing lapisan mempunyai fungsi penting demi kelangsungan hidup. Riset telah mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini mempunyai fungsi mengembalikan material atau sinar yang mengenainya ke ruang angkasa atau kembali ke bumi. Sekarang, mari kita kaji dengan beberapa contoh fungsi “pengembalian” dari lapisan yang melingkari bumi.
Troposfer, 13-15 kilometer di atas bumi, memungkinkan uap air naik dari permukaan bumi untuk dikondensasikan dan dikembalikan ke bumi sebagai hujan.
Lapisan ozon, pada ketinggian 25 kilometer, mengembalikan sinar kosmis dan sinar ultraviolet yang berbahaya ke angkasa.
Ionosfer memantulkan siaran gelombang radio dari bumi kembali ke berbagai tempat lain di bumi, menyerupai satelit komunikasi pasif, dan dengan demikian memungkinkan komunikasi tanpa kabel, siaran radio dan televise jarak jauh.
Lapisan magnetosfer memantulkan partikel berbahaya yang dipancarkan matahari dan bintang lain kembali ke ruang angkasa sebelum menjangkau bumi.
Fakta bahwa sifat lapisan atmosfer yang baru diketahui belum lama ini telah di umumkan berabad-abad lalu dalam Al-Quran, sekali lagi menunjukkan bahwa Al-Quran adalah firman Allah.
Hal ini semakin memperkuat bahwa Al-Quran bukanlah sebuah kitab yang berisi ibadah dan muammalah melainkan sebuah kita yang menyikap seluruh alam semesta. Tinggal bagaimana kita mau mengkajinya dengan ilmu pengetahuan yang terkait. Semoga menjadi ibrah kita bersama untuk semakin mencintai Al-Quran dan senantiasa mengkaji dan mengamalkan ilmu yang terkandung didalamnya.