Tak terasa ramadhan akan meninggalkan kita, betapa beruntungnya kita yang masih diberikan kesempatan untuk bertemu dengan bulan yang mulia ini. Semoga seluruh amalan kita selama bulan ramadhan diterima oleh Allah dan memberikan impact kepada kita menjadi seorang hamba yang lebih bertakwa.
Karena Allah menilai kesuksesan orang yang berpuasa ketika seorang hamba menjadi pribadi yang lebih bertakwa, yakni menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya. Sebagaimana telah dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 183 ;
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa”
Dengan adanya standar tersebut harusnya kita bisa mencoba untuk menghayati kembali apakah kita sudah tergolong kedalam hambanya yang benar-benar menjalankan ibadah ramadhan dengan benar ataukah hanya sekedar gugur kewajiban. Apakah kita sudah menjadi hamba yang bertakwa ataukah malah lebih banyak menjalankan larangan-Nya dan menjauhi segala perintah-Nya. Sekelumit pertanyaan yang mestinya harus kita renungi bersama untuk mencapai derajat takwa.
Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari bahaya kekurangan ilmu dan bahaya mengikuti hawa nafsu yang irasional. Amiin
Ibadah puasa juga harus diiringi dengan niat dan perilaku yang mencerminkan pribadi takwa, termasuk menghindari perkara-perkara yang dapat merusak amalan puasa. Terlebih pada detik-detik menjelang berakhirnya ramadhan. Terkadang sangat menggelitik banyak orang - orang di hari terakhir ramadhan sibuk membeli pakaian baru dibandingkan membaharui pakaian takwanya, orang-orang lebih sibuk mencari diskon ke Mall dibandingkan sibuk mencari diskon dosa dari Allah SWT, orang-orang lebih suka mengeluarkan hartanya untuk konsumerisme dibandingkan beramal di jalan Allah.
Padahal kemenangan ramadhan adalah mereka yang berhasil mengendalikan hawa nafsu yang irasional, jika kita masih suka menuruti hawa nafsu dengan mendapat pujian dari orang lain dengan pakaian baru kita apakah itu yang dikenal sebagai hamba yang menang?
Apakah kita tidak sadar ketika pulang ke kampung dengan membawa kemewahan menjadi kecemburuan bagi mereka yang tak punya uang untuk membeli pakaian baru atau sekedar membeli sandal baru?
Lebaran bukan hanya untuk para pemenang kawan, bukan mereka yang masih suka menuruti hawa nafsu. Maka benar kata Rasulullah bahwa musuh terbesar manusia adalah hawa nafsunya. Bukan kita mematikan hawa nafsu karena itu adalah sebuah fitrah manusia, tetapi kita diminta untuk mengendalikan hawa nafsu untuk menjadi orang yang lebih bertakwa.
Selamat bagi calon pemenang, isilah hari-hari terakhir ramadhanmu dengan meningkatan ibadah di jalan Allah. In shaa Allah derajat takwa akan bersanding kepada kita sehingga Allah memberikan ijin memasuki surga-Nya di hari pembalasan kelak. Amiin ya rabbal alamin