Sumur Raumah & Utsman bin Affan







Tahukah Kalian, ternyata sahabat nabi Utsman bin Affan hingga saat ini masih memiliki rekening bank di Arab Saudi, bahkan memiliki sejumlah perkebunan dan hotel berbintang lima didaerah sekitar masjid Nabawi.

Diriwayatkan di masa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kota Madinah pernah mengalami panceklik hingga kesulitan air bersih. Karena mereka (kaum muhajirin) sudah terbiasa minum dari air zamzam di Mekah. Satu-satunya sumber air yang tersisa adalah sebuah sumur milik seorang Yahudi, “Sumur Raumah” namanya. Rasanya pun mirip dengan sumur zam-zam. Kaum muslimin dan penduduk Madinah terpaksa harus rela antri dan membeli air bersih dari Yahudi tersebut.

Prihatin atas kondisi umatnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda : “Wahai Sahabatku, siapa saja diantara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapat surgaNya Allah Ta’ala” (HR. Muslim).

Adalah Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu yang kemudian segera bergerak untuk membebaskan sumur Raumah itu. Utsman segera mendatangi Yahudi pemilik sumur dan menawar untuk membeli sumur Raumah dengan harga yang tinggi. Walau sudah diberi penawaran yang tertinggi sekalipun Yahudi pemilik sumur tetap menolak menjualnya, “Seandainya sumur ini saya jual kepadamu wahai Utsman, maka aku tidak memiliki penghasilan yang bisa aku peroleh setiap hari” demikian Yahudi tersebut menjelaskan alasan penolakannya.

Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu yang ingin sekali mendapatkan balasan pahala berupa Surga Allah Ta’ala, tidak kehilangan cara mengatasi penolakan Yahudi ini.

“Bagaimana kalau aku beli setengahnya saja dari sumurmu” Utsman, melancarkan jurus negosiasinya.
“Maksudmu?” tanya Yahudi keheranan.
“Begini, jika engkau setuju maka kita akan memiliki sumur ini bergantian. Satu hari sumur ini milikku, esoknya kembali menjadi milikmu kemudian lusa menjadi milikku lagi demikian selanjutnya berganti satu-satu hari. Bagaimana?” jelas Utsman.

Yahudi itupun berfikir cepat,”… saya mendapatkan uang besar dari Utsman tanpa harus kehilangan sumur milikku”. Akhirnya si Yahudi setuju menerima tawaran Utsman tadi dan disepakati pula hari ini sumur Raumah adalah milik Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu.

Utsman pun segera mengumumkan kepada penduduk Madinah yang mau mengambil air di Sumur Raumah, silahkan mengambil air untuk kebutuhan mereka GRATIS karena hari ini sumur Raumah adalah miliknya. Seraya ia mengingatkan agar penduduk Madinah mengambil air dalam jumlah yang cukup untuk 2 hari, karena esok hari sumur itu bukan lagi milik Utsman.

Keesokan hari Yahudi mendapati sumur miliknya sepi pembeli, karena penduduk Madinah masih memiliki persedian air di rumah. Yahudi itupun mendatangi Utsman dan berkata “Wahai Utsman belilah setengah lagi sumurku ini dengan harga sama seperti engkau membeli setengahnya kemarin”. Utsman setuju, lalu dibelinya seharga 20.000 dirham, maka sumur Raumahpun menjadi milik Utsman secara penuh.

Kemudian Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu mewakafkan sumur Raumah, sejak itu sumur Raumah dapat dimanfaatkan oleh siapa saja, termasuk Yahudi pemilik lamanya.

Setelah sumur itu diwakafkan untuk kaum muslimin, setelah beberapa waktu kemudian, tumbuhlah di sekitar sumur itu beberapa pohon kurma dan terus bertambah. Lalu Daulah Utsmaniyah memeliharanya hingga semakin berkembang, lalu disusul juga dipelihara oleh Pemerintah Saudi, hingga berjumlah 1550 pohon.

Selanjutnya pemerintah, dalam hal ini Departemen Pertanian Saudi menjual hasil kebun kurma ini ke pasar-pasar, setengah dari keuntungan itu disalurkan untuk anak-anak yatim dan fakir miskin, sedang setengahnya ditabung dan disimpan dalam bentuk rekening khusus di salah satu bank atas nama Utsman bin Affan, di bawah pengawasan Departeman Pertanian.

Begitulah seterusnya, hingga uang yang ada di bank itu cukup untuk membeli sebidang tanah dan membangun hotel yang cukup besar di salah satu tempat yang strategis dekat Masjid Nabawi.

Begitulah kisah sahabat Utsman bin Affan dan Sumur Raumah, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua betapa menguntungkannya berniaga dengan Allah, selain mendapatkan jaminan surganya Allah di dunia juga dimuliakan dengan meninggikan derajatnya dimata manusia lainnya. Wallahu’alam bishowab


Rahasia Langit Dalam Al-Quran


Atap yang terpelihara

Di dalam Al-Quran, Allah mengarahkan perhatian kita pada sifat langit yang sangat menarik ;

“Dan Kami jadikan langit itu sebagai atao yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.”(QS. Al-Anbiya, 21-32)

Sifat langit telah dibuktikan dengan riset ilmiah yang dilakukan pada abad ke-20.

Atmosfer yang menyelimuti bumi mempunyai fungsi penting demi kesinambungan kehidupan. Seraya menghancurkan banyak meteor besar dan kecil yang mendekat bumi, atmosfer mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup.

Selain itu, atmosfer menyaring cahaya dari luar angkasa yang berbahaya bagi makhluk hidup. Uniknya, atmosfer membiarkan menerobos cahaya yang bermanfaat dan tidak berbahaya, seperti sinar tampak, sinar ultraviolet-dekat, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat penting bagi kehidupan. Sinar ultraviolet-dekat, yang hanya sebagian kecil dibiarkan masuk oleh atmosfer, sangat penting untuk fotosintesis tumbuuhan dan untuk pertahanan hidup semua makhluk. Mayoritas sinar ultraviolet yang kuat dari matahari disaring oleh lapisan ozon atmosfer dan hanya bagian terbatas dan penting dari spectrum ultraviolet yang mencapai bumi.

Fungsi melindungi atmosfer tidak berakhir di sini. Atmosfer juga melindungi bumi dari dingin luar angkasa yang membekukan, yaitu sekitar minus 270 derajat celcius.

Tidak hanya atmosfer yang melindungi bumi dari efek berbahaya. Selain atmosfer, Sabuk Van Allen – lapisan yang ditimbulkan oleh medan magnet bumi – juga bertindak sebagai perisai terhadap radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang secara konstan dipancarkan matahari dan bintang lain, sangat mematikan bagi makhluk hidup. Jika sabuk Van Allen tidak ada, semburan matahari – ledakan energy sangat dahsyat yang sering terjadi pada matahari – akan menghancurkan semua kehidupan di atas bumi.

Energy yang dipancarkan dari satu semburan yang terdeteksi baru-baru ini telah dihitung yang setara dengan 100 miliar kali bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah ledakan diamati bahwa jarum magnet pada kompas menunjukkan pergerakan yang tidak biasa dan 250 kilometer diatas atmosfer bumi, temperature tiba-tiba meningkat hingga 2.500 derajat celcius.

Singkatnya, sebuah system sempurna bekerja diatas bumi. Ia menyelimuti bumi yang berfungsi sebagai perisai.

Lapisan Atmosfer

Satu fakta tentang alam semesta yang diungkap dalam ayat-ayat Al-Quran adalah bahwa langit terdiri dari tujuh lapisan ;

“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berjehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS.Al-Baqarah 2:29)

“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiao-tiap langit urusannya”. (QS. Fushshilat, 41:12)

Kata “Langit” yang memunculkan banyak ayat Al-Quran digunakan untuk memrujuk langit diatas bumi, disamping pula keseluruhan alam semesta. Mengingat arti kata ini, terlihat bahwa langit bumi, atau atmosfer terdiri dari tujuh lapisan.

Memang, saat ini diketahui bahwa atmosfer bumi terdiri dari lapisan – lapisan yang berbeda yang letaknya saling bertumpukan. Lebih jauh langit terdiri dari tujuha lapisan sebagaimana yang digambarkan Al-Quran dalam sebuah sumber ilmiah, hal ini diuraikan sebagaimana ilmu pengetahuan terkini, yakni antara lain;

1. Troposfer

2. Stratosfer

3. Ozonosfer

4. Mesosfer

5. Termosfer

6. Ionosfer

7. Eksosfer

Keajaiban penting lainnya dalam hal ini disebutkan dalam pernyataan “…dan Dia mewahyukan tiap-tiap langit urusannya”, pada ayat ke-12 Surat Fushshilat. Dengan kata lain , dalam ayat tersebut, Allah menyatakan bahwa Dia memberi setiap lapisan tugas sendiri-sendiri. Sesungguhnya, seperti yang dapat dilihat pada bagian sebelumnya, setiap lapisan ini mempunyai tugas-tugas vital demu keuntungan umat manusia dan semua makhluk hidup lainnya.

Langit Yang Mengembalikan

Selain itu langit juga di jelaskan dalam Al-Quran sebagai Langit yang mengembalikan seperti yang dijelaskan dalam ayat ke-11 Surat At-Thaariq ;

“Demi langit dengan siklusnya” (QS. At Thaariq, 86:11)

“Sistem Siklus” dalam terjemahan Al-Quran, juga berarti “mengirimkan kembali” atau “mengembalikan”.

Sebagaimana diketahui, atmosfer yang melapisi bumi terdiri dari banyak lapisan. Masing-masing lapisan mempunyai fungsi penting demi kelangsungan hidup. Riset telah mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini mempunyai fungsi mengembalikan material atau sinar yang mengenainya ke ruang angkasa atau kembali ke bumi. Sekarang, mari kita kaji dengan beberapa contoh fungsi “pengembalian” dari lapisan yang melingkari bumi.

Troposfer, 13-15 kilometer di atas bumi, memungkinkan uap air naik dari permukaan bumi untuk dikondensasikan dan dikembalikan ke bumi sebagai hujan.

Lapisan ozon, pada ketinggian 25 kilometer, mengembalikan sinar kosmis dan sinar ultraviolet yang berbahaya ke angkasa.

Ionosfer memantulkan siaran gelombang radio dari bumi kembali ke berbagai tempat lain di bumi, menyerupai satelit komunikasi pasif, dan dengan demikian memungkinkan komunikasi tanpa kabel, siaran radio dan televise jarak jauh.

Lapisan magnetosfer memantulkan partikel berbahaya yang dipancarkan matahari dan bintang lain kembali ke ruang angkasa sebelum menjangkau bumi.

Fakta bahwa sifat lapisan atmosfer yang baru diketahui belum lama ini telah di umumkan berabad-abad lalu dalam Al-Quran, sekali lagi menunjukkan bahwa Al-Quran adalah firman Allah.

Hal ini semakin memperkuat bahwa Al-Quran bukanlah sebuah kitab yang berisi ibadah dan muammalah melainkan sebuah kita yang menyikap seluruh alam semesta. Tinggal bagaimana kita mau mengkajinya dengan ilmu pengetahuan yang terkait. Semoga menjadi ibrah kita bersama untuk semakin mencintai Al-Quran dan senantiasa mengkaji dan mengamalkan ilmu yang terkandung didalamnya.